Pengobatan Penyakit Hepatitis |
Virus hepatitis A dan E dapat ditularkan secara peroral, artinya seseorang tertular virus hepatitis A dan E karena mengkonsumsi makanan dan minuman yang tercemar, sehingga penuluran virus hepatitis A dan E erat kaitannya dengan kondisi sanitasi dan hygiene sanitasi lingkungan. Salah satu cara menghindari penularan hepatitis A dan E adalah memasak daging utamanya organ hati dari hewan ternak serta menjaga kebersihan air khususnya air minum. Karena kotoran hewan yang mencemari sumber air dapat menjadi media penularan virus hepatitis.
Penularan hepatitis B, C, dan D hanya bisa dilakukan melalui kontak darah serta cairan kelamin, sehingga penularan hepatitis B, C, dan D erat kaitannya dengan gaya hidup. Seperti penggunaan jarum suntik dan pisau cukur secara bergantian serta alat medis seperti jarum, pisau bedah atau lainnya yang kontak dengan darah. Tinta maupun jarum tato juga merupakan salah satu media penularan virus hepatitis B, C, dan D. Selain itu, Penularan hepatitis B, C, dan D juga terkait dengan perilaku seks bebas.
Hepatitis tak selalu disebabkan oleh infeksi virus. Salah satu bentuk hepatitis non infeksius adalah konsumsi alkohol yang berlebihan. Pada peminum alkohol atau minuman keras akan terjadi pelemahan hati yang kelamaan dapat menjadi hepatitis. Bahkan konsumsi obat diluar penguasan dokter juga berpotensi menyebabkan penyakit radang hati yang memicu terjadinya kematian sel-sel hati atau nekrosis.
Pengobatan Hepatitis
Pengobatan hepatitis virus akut adalah sintommatis dengan pembatasan aktifitas fisik ketingkat nyaman bagi pasien. Dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi alkohol selama menderita hepatitis virus akut meskipun alkohol belum terbukti berpengaruh buruk terhadap pasien dengan hepatitis virus.Transplantasi hati adalah tindakan terakhir yang dilakukan saat hati manusia benar-benar tidak berfungsi akibat hepatitis parah atau kanker hati. Namun tidak semua pasien kanker hati bisa sukses menjalani transplantasi hati atau cangkok hati. Alasannya setelah di transplantasi dengan hati pendonor, tubuh sipasien perlu proses penerimaan hati baru tersebut. Jika tidak ada penolakan hati baru, pasien bisa bertahan hidup tapi sebaliknya jika ada penolakan dapat terjadi komplikasi sehingga pasien meninggal.
Banyak penderita hepatitis kronis yang selama bertahun-tahun tidak menunjukkan kerusakan hati yang progresif dapat dilakukan pengobatan. Pengobatan yang lebih baik adalah Hiba Firin bersamaan dengan Interferon Alfa.
Hepatitis autoimun biasanya diobati dengan Kortikosteroid kadang dikombinasikan dengan Azathioprine. Obat ini menekan peradangan, meringankan gejala dan memperbaiki angka harapan hidup penderita. Menghentikan pengobatan biasanya menyebabkan kekambuhan, sehingga sebagian besar penderita harus mengkonsumsi obat ini terus menerus.
Oleh karena itu, sebagai manusia biasa agar kiranya untuk senangtiasa menjaga kesehatan tubuh supaya tidak melakukan pantangan-pantangan yang dilarang oleh dokter sebagaimana yang telah disebutkan diatas.
Baca Juga:
- Penyebab Kuning Pada Penyakit Hepatitis
- Penyakit Hepatitis - Jenis, Penyebab dan Gejalanya
- Kegunaan Darah Pada Manusia
- Penyebab Gejala Penyakit Anemia Beserta Ciri-Cirinya
- Cara Pencegahan dan Pengobatan Kanker Serviks
- Ciri-Ciri Penyebab Gejala Kanker Serviks
- Pertolongan dan Pengobatan Penyakit Epilepsi (Sawan)
- Penyebab Penyakit Epilepsi atau Ayan
- Mengenali Penyakit Epilepsi Disekitar Kita
- Mengatasi dan Mencegah Diabetes Dengan Pengobatan Herbal